Entri Populer

Sabtu, 26 Januari 2013

Jarak, Perpindahan, Kelajuan, Kecepatan, Percepatan, Gerak Lurus Berubah Beraturan

Jarak, Perpindahan, Kelajuan, Kecepatan, Percepatan, Gerak Lurus Berubah Beraturan - Pernahkah Anda melihat atau mengamati pesawat terbang yang mendarat di landasannya? Berapakah jarak tempuh hingga pesawat tersebut berhenti? Ketika Anda menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian tertentu, berapa waktu yang dibutuhkan hingga mencapai permukaan tanah? Semua pertanyaan tersebut berhubungan dengan gerak yang akan dibahas dalam bab ini. Dalam bab ini, Anda akan mempelajari gerak satu dimensi tanpa mempedulikan penyebabnya atau disebut dengan gerak lurus. Sebagai contoh, sebuah mobil yang bergerak pada lintasan yang licin dengan kecepatan tertentu. Anda dapat menentukan seberapa cepat mobil tersebut melaju dan seberapa jauh jarak yang dapat ditempuh dalam selang waktu tertentu. Untuk lebih mempermudah dalam memahami materi gerak dalam satu dimensi, pelajari bahasan-bahasan dalam bab ini dengan saksama.

Sebenarnya, semua benda yang ada di alam semesta dapat dianggap sebagai sebuah benda titik atau disebut partikel. Ukuran sebuah partikel tidak memiliki batas, yang artinya semua benda termasuk Bumipun dapat dianggap sebagai partikel jika dilihat dari galaksi yang jauh. Jadi, ketika mempelajari bab ini, Anda dapat menggunakan partikel sebagai model untuk benda yang bergerak jika efek dari rotasi dan perubahan bentuk benda dapat diabaikan. Sebelum Anda dapat menerangkan gerak dari sebuah partikel, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu besaran fisik perpindahan, kecepatan, dan perpindahan. Setelah itu, Anda dapat memperluas ilmu Anda mengenai gerak dari sebuah partikel dalam bidang vertikal. Dalam bab ini, semua variabel dituliskan dalam bentuk skalar sehingga variabel yang termasuk besaran vektor dapat dianggap sebagai besarnya saja.

A. Jarak dan Perpindahan

Ingatlah ketika Anda pergi ke sekolah melewati jalan yang biasa Anda lewati. Tahukah Anda, berapa jauhkah jarak yang telah Anda tempuh dari rumah hingga ke sekolah Anda? Berapakah perpindahannya? Ke manakah arahnya? Mungkin jawabannya akan berbeda-beda antara Anda dan teman Anda. Akan tetapi, tahukah Anda maksud dari jarak dan perpindahan tersebut?

Jarak dan perpindahan adalah besaran Fisika yang saling berhubungan dan keduanya memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang berbeda. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor. Perhatikan Gambar 1. berikut.
Perpindahan
Gambar 1. Perpindahan Roni yang sedang berlari.
Roni berlari dari A ke B, kemudian berbalik ke arah C. Jarak yang ditempuh oleh Roni adalah panjang lintasan dari A ke B, yakni 15 m, kemudian ditambah dari B ke C, yakni 5 m sehingga jarak total yang ditempuh adalah 20 m. Jarak yang dimaksud di sini adalah panjang lintasan yang dilalui Roni dan tidak bergantung ke mana arah Roni berlari. Bagaimana dengan perpindahannya? Perpindahan Roni adalah dari A ke C. Mengapa demikian? Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, perpindahan merupakan besaran vektor sehingga perpindahan Roni hanya dilihat dari perubahan kedudukannya. Pertama di posisi A, kemudian berubah kedudukan akhirnya di C. Besarnya perpindahan Roni adalah 10 m dan arahnya dari A ke C.

Contoh Soal 1 :

Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km ke arah timur, kemudian berbalik arah sejauh 30 km ke arah barat.
jarak dan perpindahan
Tentukanlah jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut.

Kunci Jawaban :

Jarak yang ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 80 km ke arah timur ditambah 30 km ke arah barat. Secara matematis, dapat ditulis :

Jarak yang ditempuh = 80 km + 30 km = 110 km

Perpindahan mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C) dengan arah perpindahannya menuju arah timur. Besar perpindahannya adalah :

Perpindahan = 80 km – 30 km = 50 km

Jadi, jarak yang ditempuh mobil itu adalah 110 km dan perpindahannya sejauh 50 km.

B. Kelajuan dan Kecepatan

Ketika Anda mengendarai sebuah mobil, pernahkah Anda memperhatikan jarum penunjuk pada speedometer? Menunjukkan nilai apakah yang tertera pada speedometer tersebut? Apakah kecepatan atau kelajuan? Dua besaran turunan ini sama jika dipandang dari segi satuan dan dimensi, tetapi arti secara fisisnya berbeda. Tahukah Anda di mana letak perbedaan fisisnya?
Speedometer
Gambar 2. Speedometer sebagai alat ukur kelajuan. (Wikimedia Commons)
Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Nilai yang terbaca pada speedometer adalah nilai kelajuan sebuah mobil karena yang terbaca hanya nilainya, sedangkan arahnya tidak ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.

1. Kelajuan Rata-Rata

Ketika Anda berlari pada suatu lintasan, pernahkah Anda merasakan bahwa waktu yang diperlukan untuk melewati lintasan tersebut berubah-ubah? Misalkan, Anda dapat menempuh jarak 120 meter dalam waktu 60 sekon, kemudian Anda mempercepat lari Anda sehingga dapat menempuh jarak 150 m dalam waktu 60 sekon. Karena energi Anda berkurang, Anda hanya mampu menempuh jarak 100 meter dalam waktu 120 sekon sampai Anda berhenti. Kelajuan rata-rata lari Anda adalah :

(120 m + 150 m + 100 m) / (60 s + 60 s + 120 s) = 370 m / 240 s = 1,54 m/s 

Kelajuan lari rata-rata Anda adalah 1,54 m/s. Nilai kelajuan ini bukan kelajuan Anda setiap saat ketika berlari, melainkan rata-rata dari kelajuan yang Anda miliki selama proses berlari.

Kelajuan rata-rata adalah jumlah jarak yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Secara matematis, dapat ditulis dalam persamaan berikut.

Kelajuan rata-rata = Jumlah jarak yang ditempuh / waktu tempuh

Dari persamaan kelajuan rata-rata menunjukkan bahwa tidak ada benda yang memiliki kelajuan yang tetap atau konstan. Sebuah benda hanya memiliki kelajuan rata-rata dari jumlah kelajuan yang dimilikinya dalam selang waktu tertentu.

2. Kecepatan Rata-Rata

Seperti pembahasan sebelumnya, kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perbedaan secara fisis ini berlaku juga pada kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah besarnya perpindahan sebuah benda dalam selang waktu tertentu. Secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut.

Kecepatan rata-rata = perpindahan / selang waktu       

atau :

      (1-1)

Contoh Soal 2 :

Tentukanlah kecepatan rata-rata benda jika diberikan data dalam grafik berikut ini.
grafik kecepatan rata-rata benda
Kunci Jawaban :

Posisi awal benda saat t = 0, yakni pada jarak 40 m dan berakhir di posisi 100 m pada waktu t = 40 sekon. Besarnya kecepatan rata-rata yang dimiliki benda tersebut, yakni sebagai berikut.

Contoh Soal 3 :

Grafik berikut ini menunjukkan kecepatan benda yang bergerak lurus dalam selang waktu 40 sekon.
Grafik kecepatan benda yang bergerak lurus
Jarak yang ditempuh benda tersebut adalah ....

a. 600 m 
b. 450 m 
c. 375 m
d. 300 m
e. 150 m

Kunci Jawaban :

Jarak yang ditempuh benda sama dengan luas daerah pada grafik.

x = luas trapesium
x = jumlah sisi yang sejajar × ½ tinggi
x = (40 + 10) (½ x 10)
x = 375

Jawab: c

Persamaan (3–1) berlaku juga untuk menentukan kecepatan rata-rata yang berbentuk persamaan dalam fungsi waktu. Misalkan, perpindahan sebuah benda dituliskan dalam persamaan x(t) = at2 + bt + c maka kecepatan rata-rata yang dimiliki benda tersebut adalah :

     (1-2)

dengan xn adalah perpindahan benda saat tn, dan xn-1 adalah perpindahan benda saat tn-1.

Contoh Soal 4 :

Sebuah benda bergerak dengan mengikuti persamaan x = 2t2 + 4t – 2. Diketahui x adalah perpindahan yang ditempuh benda (dalam meter) dan t adalah waktu tempuh (sekon). Tentukanlah kecepatan rata-rata pada saat t = 1 s dan t = 2 s.

Kunci Jawaban :

x = 2t2 + 4t – 2

Perpindahan pada saat t = 1 s adalah

x1 = 2(1)2+ 4(1) – 2 = 4 m

Perpindahan pada saat t = 2 s adalah

x2 = 2(2)2+ 4(2) – 2 = 14 m

maka kecepatan rata-rata yang dimiliki benda tersebut adalah :


Contoh Soal 5 :

Gambar berikut ini melukiskan perjalanan dari A ke C melalui B.
kecepatan rata-rata perjalanan

Jarak AB = 40 km ditempuh dalam waktu 0,5 jam, jarak BC = 30 km ditempuh dalam waktu 2 jam. Besarnya kecepatan rata-rata perjalanan itu adalah ....

A. 95 km/jam
B. 48 km/jam
C. 35 km/jam
D. 28 km/jam
E. 20 km/jam

Kunci Jawaban :

Kecepatan rata-rata = perpindahan / waktu

Perpindahan, Δs


3. Kelajuan dan Kecepatan Sesaat

Ketika sebuah mobil bergerak dengan kelajuan tertentu, Anda dapat melihat besarnya kelajuan mobil tersebut pada speedometer. Kelajuan sebuah mobil dalam kenyataannya tidak ada yang konstan, melainkan berubah-ubah. Akan tetapi, Anda dapat menentukan kelajuan pada saat waktu tertentu. Kelajuan yang dimaksud adalah kelajuan sesaat. Kelajuan sesaat merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Oleh karena itu, kelajuan sesaat disebut juga sebagai nilai dari kecepatan sesaat.

Kelajuan atau kecepatan sesaat berlaku untuk Δt mendekati nilai nol. Umumnya, konsep kelajuan dan kecepatan sesaat digunakan pada kejadian yang membutuhkan waktu yang sangat pendek. Misalnya, kelajuan yang tertera pada speedometer. Kecepatan sesaat secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
dengan Δt mendekati nol. Karena Anda belum mendapatkan materi mengenai limit maka persamaan tersebut dapat ditulis
     (1-3)

C. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika lintasan yang dilalui benda tersebut berupa bidang lurus dan memiliki kecepatan yang tetap untuk setiap saat. Pada kenyataannya, gerak dengan kecepatan yang konstan sulit ditemukan. Untuk materi dalam bab ini, digunakan pengandaian yang lebih mendekati. Misalnya, sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel yang lurus dan tanpa hambatan atau sebuah mobil yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.

Untuk lebih memahami materi gerak lurus beraturan (GLB), perhatikan gerak seorang pelari dalam tabel berikut.

Tabel 1. Data Gerak Seorang Pelari

No.
Perpindahan
Waktu
1.
5 m
0 sekon
2.
10 m
1 sekon
3.
15 m
2 sekon
4.
20 m
3 sekon
5.
25 m
4 sekon

Dari Tabel 1, dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 3.
Grafik kecepatan rata-rata
Gambar 3. Grafik kecepatan rata-rata seorang pelari.
Gambar tersebut menunjukkan nilai kecepatan rata-rata seorang pelari yang dimulai pada jarak awal 5 meter. Gambar 3. menunjukkan sebuah grafik yang linear terhadap waktu. Kelinearan inilah yang menunjukkan bahwa gerak seorang pelari tersebut adalah lurus beraturan. Kecepatan rata-rata pelari tersebut dapat dihitung menggunakan Persamaan (1–1).

atau dengan mencari kemiringan kurva akan didapatkan nilai kecepatan ratarata yang sama.

tanα = Dx / Dt = 20 m / 4 s = 5 m/s

Jadi, hubungan antara jarak, kecepatan, dan waktu dari sebuah benda yang bergerak lurus beraturan dapat dituliskan sebagai berikut :

x = vt     (1-4)

dengan x adalah jarak tempuh (m), v adalah kecepatan (m/s), dan t adalah waktu tempuh (s).

Catatan Fisika :

Dalam suatu perjalanan, lazimnya Anda selalu menambah dan mengurangi kecepatan. Artinya, Kecepatan Anda tidak tetap. Jika demikian rumus = vt tidak berlaku lagi. Karena rumus tersebut hanya berlaku untuk kecepatan tetap. Oleh karena itu nilai v yang digunakan adalah nilai kecepatan sesaat. Tahukah Anda mengapa nilai kecepatan sesaat yang digunakan? Bukan nilai kecepatan rata-rata?

Contoh Soal 6 :

Jarak kota Banda Aceh ke kota Medan adalah 420 km. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 7 jam. Tentukanlah waktu yang diperlukan mobil tersebut untuk mencapai kota Pekanbaru yang memiliki jarak 900 km dari kota Banda Aceh.

Kunci Jawaban :

Diketahui:  xBA–M = 420 km,
tBA–M = 7 jam, dan

sBA–P = 200 km.

v = xBA–M / tBA–M =  420 km / 7 jam = 60 km/jam

Waktu yang ditempuh ke kota Pekanbaru oleh mobil tersebut adalah :

t =  xBA–M / v = 900 km / 60 km/jam = 15 jam

D. Percepatan

1. Percepatan Rata-Rata

Dalam kehidupan sehari-hari, sulit menemukan benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan yang konstan. Sebuah benda yang bergerak cenderung dipercepat atau diperlambat gerakannya. Proses mempercepat dan memperlambat ini adalah suatu gerakan perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu atau disebut sebagai percepatan. Percepatan merupakan besaran vektor, sedangkan nilainya adalah perlajuan yang merupakan besaran skalar. Secara matematis, percepatan dan perlajuan dapat dituliskan sebagai berikut.
atau,
  (1-5)
dengan v2 adalah kecepatan pada saat t2 dan v1 adalah kecepatan pada saat t1.

2. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai perubahan kecepatan pada saat selang waktu yang singkat. Seperti halnya kecepatan sesaat, percepatan sesaat terjadi dalam kejadian yang memiliki selang waktu yang sangat pendek atau mendekati nol.
atau,
  (1-6)

dengan Δt mendekati nilai nol.

Alat ukur yang dapat menentukan kecepatan sesaat dan percepatan sesaat adalah ticker timer. Hasil ketikan yang dilakukan ticker timer tersebut dapat menentukan gerakan yang dilakukan oleh sebuah benda. Hasil ketikan berupa titik-titik dengan jarak antartitik berbeda-beda. Perbedaan jarak antar titik menunjukkan bahwa benda tersebut sedang bergerak dipercepat atau diperlambat. Semakin besar jarak antartitik, semakin besar percepatan yang dilakukan oleh sebuah benda. Semakin pendek jarak antar titik, semakin besar perlambatan yang dilakukan oleh sebuah benda hingga benda tersebut berhenti. Jika jarak antartitik tetap, berarti benda tidak melakukan percepatan maupun perlambatan, melainkan memiliki kecepatan yang konstan.
data kecepatan yang ditunjukkan alat pewaktu ketik (ticker timer)
Gambar 4. Contoh ilustrasi data kecepatan yang ditunjukkan alat pewaktu ketik (ticker timer).
Perhatikan Gambar 4. Alat pewaktu ketik, ticker timer, memberikan data kecepatan sebuah benda yang bergerak. Dari waktu pertama hingga waktu keempat, kecepatan benda tersebut adalah konstan, kemudian mulai waktu kelima hingga waktu kesebelas, benda tersebut mengalami percepatan, hal ini dapat dilihat dari jarak antara titik yang semakin membesar.

Catatan Fisika :

Peluru Jepang
Shinkansen kereta Peluru Jepang

Kereta api memerlukan tenaga jauh lebih sedikit daripada mobil untuk mengangkut penumpang. Banyak kereta api modern berupa kereta listrik, tetapi dayanya tetap berasal dari mesin kalor. Kereta api ini, dikenal dengan nama ''Bullet'' (peluru). Kereta ini melakukan perjalanan antara Tokyo dan Osaka di atas jaringan rel kereta api berkecepatan tinggi Shinkansen, yang dibangun pada awal 1960-an untuk memberikan pelayanan cepat kepada penumpangnya. Kecepatan puncaknya adalah 210 km per jam dan kereta ini berjalan di atas jalur yang dibangun khusus. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)

Anda dapat mencoba pengukuran kecepatan sebuah benda menggunakan alat ini di rumah atau di sekolah. Anda dapat mengikuti prosedur yang dijelaskan pada penelitian berikut.

Percobaan Fisika Sederhana 1 :
Memahami Terjadinya Percepatan dari Sebuah Benda

Alat dan Bahan
  1. ticker timer 
  2. kereta dinamik 
  3. katrol
  4. beban
  5. pita ketik

Lakukanlah kegiatan berikut bersama dengan kelompok belajar Anda.
Susunan alat dan bahan Percepatan dari Sebuah Benda
1. Susunlah alat dan bahan seperti pada sketsa gambar tersebut.
2. Biarkan beban dan kereta dinamik bergerak.
3. Lihat hasil ketikan pada pita ketik.
4. Potong pita hasil ketikan, setiap potong terdapat 5 titik ketikan, lalu buatlah grafik seperti gambar berikut.
grafik pita hasil ketikan percepatan

5. Dengan menggunakan Persamaan (1–5) dan (1–6), tentukanlah percepatan rata-rata dan percepatan sesaat setiap selang waktu.
6. Catat hasil yang diperoleh dalam bentuk tabel pada buku Anda. Apa yang dapat Anda simpulkan? Laporkanlah hasil penelitian ini kepada guru Anda dan presentasikan di depan kelas

E. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Setelah Anda mempelajari materi mengenai gerak lurus beraturan, Anda tentu harus mengetahui bahwa tidak ada benda yang selalu dapat bergerak dengan kecepatan konstan. Sebuah benda yang bergerak tidak selalu memiliki kecepatan yang konstan dan lintasan yang lurus. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap benda cenderung untuk mempercepat dan memperlambat secara tidak beraturan.

Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat berupa bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat). Jika Anda perhatikan Gambar 5, akan diperoleh sebuah persamaan percepatan, yaitu besarnya tangen α.
Grafik kecepatan terhadap waktu untuk gerak lurus berubah beraturan.
Gambar 5. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk gerak lurus berubah beraturan.
Dari persamaan percepatan rata-rata, diperoleh
dengan Δv = vt – v0vt adalah kecepatan akhir, v0 adalah kecepatan awal dan Δt = t – t0. Oleh karena t0 = 0 ;
Dengan mengalikan silang persamaan tersebut, akan diperoleh persamaan baru :

at = vt – v0 atau vt = v0 + at    (1-7)

dengan vt = kecepatan akhir, v0 = kecepatan awal, a = percepatan, dan t = waktu.

Contoh Soal 7 :

Sebuah mobil bergerak dipercepat dari keadaan diam. Jika percepatan mobil 20 m/s2, tentukanlah kecepatan mobil tersebut setelah 5 sekon.

Kunci Jawaban :

Diketahui: v0 = 0 (posisi awal diam),
a = 20 m/s2, dan
t =5 sekon.
Dengan menggunakan Persamaan (1–7), diperoleh
vt = v0 + at
vt = 0 + 20 m/s2 × 5 s
vt = 100 m/s

Untuk memperoleh besar perpindahan, dapat ditentukan dari persamaan kecepatan rata-rata.
dengan v adalah kecepatan rata-rata, yakni ½ (v0– vt)
t0 dapat diabaikan karena t0 = 0 maka

   (1-8)

Substitusikan Persamaan (1–7) ke dalam Persamaan (1–8), diperoleh

  (1-9)

dengan x0 adalah posisi awal pada saat t = 0. 

Contoh Soal 8 :

Tonton Suprapto atlet balap sepeda Jawa Barat dapat mengayuh sepedanya dengan kecepatan awal 10 km/jam pada suatu perlombaan. Atlet tersebut dapat mencapai garis finish dalam waktu 2 jam dengan percepatan 20 km/jam2. Tentukanlah panjang lintasan yang ditempuh atlet tersebut.

Kunci Jawaban :

Diketahui: 

v0 = 10 km/jam,
a = 20 km/jam2, dan
t = 2 jam.

Perlombaan dimulai dari posisi awal start sehingga x0 = 0. Dengan menggunakan

Persamaan (1–9), diperoleh

x = 10 km/jam × 2 jam +  ½ × 20 km/jam2 × (2 jam)2
x = 20 km + 40 km
x = 60 km

Jadi, jarak yang ditempuh atlet selama perlombaan adalah 60 km.

Jika pada Persamaan (3–7) diubah menjadi persamaan waktu, diperoleh

   (1-10)

Persamaan (3–10) disubstitusikan ke dalam Persamaan (3–9) maka :

sehingga menghasilkan persamaan baru,

vt2– v02 = 2aDx

atau

vt2 = v02 + 2aDx  (1-11)

Contoh Soal 9 :

Sebuah benda bergerak dengan percepatan 8 m/s2. Jika kecepatan awal benda 6 m/s, tentukanlah kecepatan benda setelah menempuh jarak 4 m.

Kunci Jawaban :

Diketahui : 

a = 8 m/s2,
v0 = 6 m/s,
x = 4 m, dan
x0 = 0.

Dengan menggunakan Persamaan (1–11), diperoleh :

vt2 = v02+ 2a (xt – x0)
vt2 = (6 m/s)2+ 2 (8 m/s2)(4 m – 0)

vt2 = 36 m2/s2+ 64 m2/s2

vt = 10 m/s

Contoh Soal 10 :

Suatu benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu. Apabila gesekan benda dengan udara diabaikan, kecepatan benda pada saat menyentuh tanah ditentukan oleh ....

a. massa benda dan ketinggiannya
b. percepatan gravitasi bumi dan massa benda
c. ketinggian benda jatuh dan gravitasi bumi
d. waktu jatuh yang diperlukan dan berat benda
e. kecepatan awal benda dan gravitasi bumi.

Kunci Jawaban :

v2 = v2+ 2gh, v0 = 0


Kecepatan pada saat menyentuh tanah dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan ketinggian benda pada saat jatuh.

Jawab: c

Jadi, kecepatan akhir benda setelah menempuh jarak 4 m adalah 10 m/s.

1. Gerak Vertikal ke Bawah

Setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian tertentu dekat permukaan Bumi, akan jatuh ke permukaan Bumi. Hal ini terjadi karena terdapat medan gravitasi Bumi yang menyebabkan benda selalu jatuh ke permukaan Bumi. Benda yang jatuh secara vertikal dapat memiliki kecepatan konstan jika hambatan udara dapat diabaikan. Benda yang jatuh dapat memiliki kecepatan awal ataupun tidak. Benda yang tidak memiliki kecepatan awal (v = 0) disebut benda bergerak jatuh bebas. Anda akan dapat lebih memahami pergerakan benda tanpa kecepatan awal dengan mempelajari contoh soal berikut.

Contoh Soal 11 :

Sebuah benda dijatuhkan dari sebuah gedung yang memiliki ketinggian 45 m (g = 10 m/s2). Tentukan:

a. waktu tempuh benda hingga mencapai tanah, dan
b. kecepatan saat menyentuh tanah.

Kunci Jawaban :

Diketahui: 

y0 = 45 m, dan
g = 10 m/s2.

Oleh karena gerak jatuh bebas bergerak secara vertikal, perpindahan disimbolkan dengan y dan y0  yang diambil dalam koordinat kartesius dalam arah vertikal. Selanjutnya, percepatan diubah menjadi percepatan gravitasi (g) karena percepatan yang dialami selama gerak jatuh bebas adalah percepatan gravitasi.

a. Dengan menggunakan Persamaan (1–9), diperoleh

 y = y0+ ½ gt2

Oleh karena y = 0 (tiba di tanah) dan v0 = 0, persamaan tersebut menjadi :

-y0 = ½ gt2

t2 = -2y0/ g

Nilai waktu tidak ada yang negatif sehingga pada persamaan tersebut diberikan harga mutlak.

t = 3 sekon

b. Dengan menggunakan Persamaan (1–7), diperoleh

vt = gt; v0 = 0

vt = 10 m/s2 × 3 s = 30 m/s

atau dapat pula menggunakan Persamaan (1–11), yakni :

vt2 = 2g Δy

Gerak vertikal ke bawah yang memiliki kecepatan awal dapat Anda temukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari misalnya, Anda melemparkan sebuah benda dari gedung bertingkat. Benda akan memiliki kecepatan awal dari hasil lemparan Anda. Dapatkah Anda memberikan contoh gerak vertikal kebawah lainnya dalam kehidupan sehari-hari? Perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 12 :

vt = 30 m/s

Sebuah benda dilemparkan dari sebuah gedung yang tingginya 20 m. Benda tersebut tiba di tanah pada selang waktu 5 sekon (g = 10 m/s2). Tentukanlah kecepatan yang diberikan kepada benda tersebut.

Kunci Jawaban :

Diketahui: 

Δy = 20 m, dan
t = 5 sekon.

Dengan menggunakan Persamaan (1–9), diperoleh :

Δy = v0t + ½ gt2

v0 =  –21 m/s

Tanda negatif menunjukkan bahwa kecepatan bergerak ke bawah. Soal ini dapat diselesaikan juga dengan menggunakan dua persamaan lainnya. Coba Anda kerjakan di dalam buku latihan Anda.

2. Gerak Vertikal ke Atas

Coba Anda lemparkan sekeping uang logam ke atas atau air mancur di taman yang meluncur. Amati apa yang terjadi pada uang logam dan air mancur tersebut. Mengapa ketika sekeping uang dilemparkan ke atas kecepatannya makin berkurang? Gerak yang Anda lakukan adalah gerak vertikal ke atas. Gerak ini memiliki kecepatan awal saat akan bergerak dan kecepatannya berkurang karena dipengaruhi oleh medan gravitasi Bumi. Pada titik tertinggi, benda berhenti sesaat sehingga nilai vt = 0 dan benda akan jatuh secara bebas hingga benda tersebut mencapai tanah. Perhatikan contoh soal berikut.

Contoh Soal 13 :

Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s. Tentukanlah:

a. waktu untuk mencapai tinggi maksimum, dan
b. tinggi maksimum.

Kunci Jawaban :

Diketahui: v0 = 10 m/s.

a. Di titik tertinggi, kecepatan akhir vt = 0 sehingga dengan menggunakan Persamaan (1–7), diperoleh :

vt = v0– gt (tanda minus menunjukkan bahwa gerak berlawanan arah dengan percepatan gravitasi Bumi)
v0 = gt

t = v0 / g = (10 m/s) / (10 m/s2)

t = 1 sekon

b. Dengan mensubstitusikan nilai t pada jawaban (a) ke dalam Persamaan (1–9), diperoleh :

y = y0 + v0 t – ½ gt2; y0 = 0
y = v0t – ½ gt2
y = 10 m/s × 1 sekon – ½ × 10 m/s2 × (1 s)2

y = 5 m

Contoh Soal 13 :

Sebuah mobil mula-mula diam. Kemudian, mobil tersebut dihidupkan dan mobil bergerak dengan percepatan tetap 2 m/s2. Setelah mobil bergerak selama 10 s mesinnya dimatikan sehingga mobil mengalami perlambatan tetap dan mobil berhenti 10 sekon kemudian. Jarak yang ditempuh mobil mulai dari saat mesin dimatikan sampai berhenti adalah ....

a. 210 m 
b. 200 m 
c. 195 m
d. 100 m
e. 20 m

Kunci Jawaban :

Diketahui: 

a = 2 m/s2,
t1 = 10 s, dan

t2 = 10 s.

Mobil bergerak mulai dari keadaan diam dengan percepatan 2 m/s2. Kecepatan setelah 10 sekon, yakni :

vt = v0+ at1

Oleh karena mobil bergerak mulai dari keadaan diam, v0 = 0 maka :
vt = 0 + 2 m/s2 × 10 s
vt = 20 m/s

Mesin mobil dimatikan dan berhenti setelah 10 sekon maka perlambatan mobil adalah :

a = (vt- v0) /  t

a = (0 – 20 m/s ) /  10 s

a = - 2 m/s

Tanda negatif menunjukkan bahwa mobil mengalami perlambatan. Mobil akan berhenti setelah 10 sekon dan menempuh jarak
Oleh karena mobil bergerak mulai dari keadaan diam, x0 = 0 maka :
x = 20 m/s × 10 s – ½ × 2 m/s2 × (10 s)2

x = 100 meter

Jawab: d

Rangkuman :

1. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh sebuah partikel. Jarak termasuk besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah perubahan kedudukan sebuah partikel dan termasuk besaran vektor.

2. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Kelajuan merupakan besaran skalar.

3. Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Kecepatan merupakan besaran vektor.

4. Rumus kecepatan rata-rata adalah :

5. Percepatan adalah perubahan kecepatan sebuah benda dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Rumus percepatan rata-rata adalah :

6. Sebuah benda dapat bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan yang lurus dan memiliki kecepatan yang konstan. Rumus GLB adalah :

x = vt

7. Sebuah benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan jika benda tersebut bergerak pada lintasan yang lurus dengan perubahan kecepatan yang teratur. Rumus GLBB adalah :

vt = v0 + at

8. Sebuah benda dapat dikatakan bergerak vertikal jika benda tersebut bergerak lurus dalam arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah.

9. Sebuah benda dapat dikatakan jatuh bebas jika benda tersebut bergerak lurus dalam arah vertikal ke bawah yang tidak memiliki kecepatan awal atau v0 = 0.

Anda sekarang sudah mengetahui JarakPerpindahanKelajuan, Kecepatan, Percepatan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Saripudin, A., D. Rustiawan K., dan A. Suganda. 2009. Praktis Belajar Fisika 1 : untuk Kelas 10 Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 194 hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label